sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

RI–Turki Perkuat Kerja Sama, Mulai dari Tekonologi Baterai hingga Industri Halal

Economics editor Ferdi Rantung
22/09/2025 22:25 WIB
Indonesia dan Turki kembali melanjutkan komitmennya untuk terus memperkuat kerja sama yang komprehensif di sektor industri.
RI–Turki Perkuat Kerja Sama, Mulai dari Tekonologi Baterai hingga Industri Halal. (Dok Kemenperin)
RI–Turki Perkuat Kerja Sama, Mulai dari Tekonologi Baterai hingga Industri Halal. (Dok Kemenperin)

IDXChannel - Indonesia dan Turki kembali melanjutkan komitmennya untuk terus memperkuat kerja sama yang komprehensif di sektor industri sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi kedua negara.

Khusus di bidang industri, kedua negara telah menyepakati pembentukan Joint Committee for Industrial Cooperation yang mencakup 14 sektor strategis, mulai dari teknologi baterai, kendaraan listrik, tekstil, hingga industri halal.

Kesepakatan tersebut disampaikan oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita usai pertemuan bilateral dengan Menteri Perindustrian dan Teknologi Turki, Mehmet Fatih Kacir.

 “Indonesia akan segera menyusun roadmap kerja sama industri Indonesia–Turki sebagai panduan strategis untuk memperkuat kolaborasi jangka panjang di berbagai sektor,” kata Agus dalam keterangan resminya, Senin (22/9/2025).

 Pertemuan dua Menteri itu dilaksanakan di sela keikutsertaan Menperin Agus pada 12th Annual Teknofest Aerospace and Technology Festival di Bandara Internasional Ataturk, Istanbul, Sabtu (20/9) waktu setempat. Festival teknologi kedirgantaraan terbesar di Turki ini dihadiri jutaan pengunjung dari kalangan pemerintah, pelaku usaha, hingga akademisi.

“Pertemuan ini sekaligus menindaklanjuti rangkaian interaksi intensif antara Indonesia dan Turki dalam dua tahun terakhir. Sejak kunjungan kami ke Turki pada Juni 2024, sejumlah perusahaan besar seperti Sanko Holding, Arcelik (KOC Holding), dan Kordsa (Sabanci Holding) menunjukkan minat besar untuk berinvestasi di Indonesia,” tutur Menperin.

Sebagai informasi, Sanko Holding telah memulai investasi budi daya tuna di Biak, Papua. Menperin berharap Sanko memperluas ke sektor hilirisasi, termasuk pengolahan tuna dan industri pendukung seperti galangan kapal, bahkan terbuka peluang investasi pada proyek energi terbarukan di bidang PLTA.

 Sementara itu, Kordsa yang telah beroperasi di Bogor dengan memproduksi bahan baku ban, tengah mengembangkan riset material komposit dan produk bernilai tambah tinggi untuk ekspor. Perusahaan ini telah membangun fasilitas penelitian dan pengembangan pada tahun 2023 dan akan mengembangkan produk komposit, airbag, dan penguat struktur bangunan dengan tujuan ekspor.

Menperin mengusulkan agar perusahan ini mengajukan insentif fiskal berupa super tax deduction untuk litbang. Adapun Arcelik, produsen peralatan rumah tangga terbesar kedua di dunia, telah bekerja sama dengan mitra lokal untuk memproduksi mesin cuci di Indonesia dan berencana memperluas produksi lemari es serta pendingin udara. 

Perusahaan ini bahkan menargetkan Indonesia sebagai basis produksi baru di Asia, sejajar dengan fasilitasnya di Thailand

“Momentum kerja sama Indonesia dan Turki juga diperkuat melalui pertemuan High-Level Strategic Cooperation Council (HLSC) pada Februari 2025, ketika Presiden RI dan Presiden Turki menandatangani Joint Statement memperingati 75 tahun hubungan diplomatik,” ungkap Menperin.

 Pertemuan tersebut menghasilkan 12 nota kesepahaman antar-pemerintah di berbagai sektor, termasuk industri pertahanan, energi, kesehatan, pendidikan tinggi, perdagangan, hingga perindustrian.

“Selain itu, terdapat 10 kesepakatan antarperusahaan, seperti kerja sama antara Pertamina Hulu Energi dan TPAO di sektor migas, kerja sama PT PAL Indonesia dengan TAIS Shipyard untuk pembangunan frigat kelas Istanbul, hingga joint venture antara perusahaan Indonesia dengan Baykar dan Roketsan untuk pendirian fasilitas produksi drone tempur,” imbuhnya.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement