Holding dan subholding PLN ditargetkan rampung pada 2022. Bahkan, Kementerian BUMN menargetkan 6 bulan pertama tahun ini akan dilakukan virtual holding full transisi 2025.
Erick menyebut saat ini pihaknya tengah melakukan benchmarking (pembanding) dengan perusahaan kelistrikan asal Korea Selatan, Italia, Perancis, Malaysia, dan sejumlah negara lainnya.
Setelah pembanding, pihaknya langsung melakukan spin off pembentukan subholding power plant atau pembangkit listrik.
"Confirm kita tuntaskan di tahun ini (holding dan subholding). 6 bulan sebelum akhir tahun ada virtual holding full transisi 2025. Tergantung kondisi transisi ini," jelasnya.
(IND)