Potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga 5,2 persen sampai akhir tahun itu akan ditopang oleh bergeliatnya ekspor dan investasi di Indonesia. Untuk ekspor bulan Juni yang akan di rilis tanggal 15 Juli diprediksi akan cukup bagus sehingga akan menunjukkan lagi pemulihan ekspor. Sedangkan untuk investasi, terlihat dengan berjalannya proyek-proyek infrastruktur pemerintah, termasuk proyek strategis nasional atau PSN.
Di sisi lain, konsumsi masyarakat juga berpotensi kembali menggeliat pada paruh kedua tahun ini, ditopang oleh dukungan belanja pemerintah yang akan naik 2,6 persen sampai akhir tahun dari pagu yang telah ditetapkan, belanja negara akan membengkak menjadi sebesar Rp3.412,2 triliun, atau mencapai 102,6 persen dari target dalam APBN 2024 sebesar Rp3.325,1 persen.
Berdasarkan data diatas, mata uang rupiah untuk perdagangan berikutnya diprediksi bergerak fluktuatif, namun kembali ditutup menguat di rentang Rp16.080-Rp16.150 per dolar AS.
(SLF)