“Jangan sampai terjebak di saham-saham yang berfluktuasi tinggi di tengah maraknya habit ‘FOMO’ di kalangan investor alias beli saham hanya karena ikut-ikutan tanpa tahu persis saham apa yg mereka beli,” ujarnya. Dia menambahkan untuk prospek jangka panjang investasi saham masih tetap menjanjikan, namun untuk jangka pendek-menengah. Dengan kata lain fluktuasi masih terus berlanjut mengingat kondisi Covid-19 di global.
Sementara itu, Frisca juga menjelaskan mengenai uang Kripto. Menurutnya, kripto jauh lebih sangat volatil sebab perdagangannya bersifat internasional. Namun dirinya tidak merekomendasikan uang kripto untuk investor pemula.
“Saya tidak merekomendasikan investor pemula yang baru terjun di dunia investasi. Kalau yang tidak mau ‘jantungan’ sebaiknya jangan langsung coba-coba di kripto. Kecuali sudah punya pengalaman jam terbang di berbagai instrumen investasi yang fluktuatif. Intinya harus memahami dulu instrument investasi yang mau dibeli, terkait risk dan benefitnya agar tidak berspekulasi,” pungkasnya.
(IND)