Kesalahan Menyusun Dana Pendidikan
Kesalahan umum dalam menyusun dana pendidikan adalah menunda investasi sampai anak masuk SD. Lalu hanya menabung di tabungan bank.
Tidak mengevaluasi portofolio secara berkala. Dan keliru menganggap asuransi pendidikan cukup (padahal asuransi hanya proteksi, bukan investasi).
"Setiap keluarga perlu terus meningkatkan literasi keuangan, terutama tentang investasi dan manajemen risiko," kata dia.
"Orang tua bisa belajar bersama lewat buku, seminar, atau platform digital. Melibatkan anak dalam diskusi finansial juga penting. Anak-anak perlu diajarkan tentang nilai uang, cara menabung, dan pentingnya investasi sejak dini," lanjutnya.
Perencanaan dana pendidikan anak bukan sekadar wacana. Ini adalah tindakan nyata yang dapat dimulai hari ini. Saham, obligasi, dan reksa dana bukan sekadar istilah, namun sebagai alat untuk mencapai masa depan anak yang lebih baik.
Mulailah dengan menentukan target dana pendidikan, menghitung kebutuhan dan jangka waktunya, serta memilih kombinasi investasi yang sesuai. Evaluasi berkala juga perlu dilakukan oleh orang tua.
"Semua ini dilakukan karena anak-anak kita berhak mendapatkan masa depan terbaik. Masa depan yang baik tersebut dimulai dari keputusan keuangan orang tua hari ini," katanya.
(Nur Ichsan Yuniarto)