"Jadi tidak mungkin salah, kemudian juga dengan DNR mempunyai sistem pencatatan, penerimaan, semuanya termasuk Bulog itu ada sistem pengawasan. Kalau dalam produknya ada kualiti kontrol. Standar, Bulog bilamana mengeluarkan beras CBP tidak begitu saja dikeluarkan karena harus melalui proses rise to rise, minimal," kata dia.
Saat ini, Bulog kembali menyalurkan beras berkualitas medium yang berasal dari CBP. Penyaluran tersebut masuk tahap kedua yang dibagikan kepada 8,8 juta KPM.
Sebelumnya, ada 20 juta PKM di Indonesia yang sudah menerima beras bantuan yang dicatatkan dalam program jaring pengaman sosial tersebut. (TIA)