IDXChannel - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi beserta Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Pertamina dan PT Waskita Karya melakukan kunjungan bilateral ke Ankara, Turki pada 11 dan 12 Oktober. Kunjungan tersebut juga membahas mengenai kerjasama kedua belah negara.
Retno mengatakan terdapat hasil dalam sektor penguatan kesehatan. Menurutnya kedua negara telah menyepakati adanya kerjasama pendek.
“Kerjasama kesehatan jangka pendek telah dilakukan antara lain melalui dukungan obat-obatan terapeutik,” tutur Retno dalam keterangannya, Rabu (13/10/2021).
Saat ini pihaknya juga didorong untuk melakukan kerjasama jangka panjang. Nantinya kerjasama tersebut akan dilakukan melalui pengadaan bahan baku obat.
“Saat ini kita sudah mulai berbicara mengenai kerja sama jangka panjang antara lain melalui kerjasama di bidang pengadaan bahan baku obat,” lanjutnya.
Masih dalam sektor kesehatan, Retno mengatakan nantinya Pertamina melalui PT Kilang Pertamina Indonesia juga telah melakukan pembicaraan dengan Perusahaan Farmasi Turki yakni Abdi Ibrahim. Kerja sama itu akan menjajaki hubungan industri farmasi dan kemungkinan berbagi teknologi dan memproduksi produk farmasi di fasilitas PT KPI di Indonesia.
“Tentu Pemerintah berharap agar kerja sama industri farmasi ini dapat memperkuat pemenuhan pasokan kebutuhan domestik dan dapat mengurangi impor bahan baku obat kita,” lanjut Retno.
Sementara Kementerian Kesehatan, kata Retno, juga melakukan kesepakatan mengenai Mutual Recognition on Vaccine Certificates. Menurutnya hal tersebut juga sudah tertuang dalam Deklarasi Bersama kedua negara.
Adapun pokok-pokok yang dibahas dari Kemenkes kedua belah pihak yakni:
1. Pengakuan bersama dan interoperabilitas sertifikat vaksin dan hasil test PCR kedua negara
2. Pengakuan serta penerimaan semua jenis vaksin yang telah mendapatkan EUL WHO dan EUA dari instansi berwenang kedua negara
3. Penerapan protokol kesehatan bagi pelaku perjalanan kedua negara. (NDA)