"Meski tidak mudah, ketika melihat suatu daerah berhasil dilistriki, saya merasa senang, bangga, dan bersyukur. Karena masyarakat di daerah 3T juga bisa merasakan manfaat listrik seperti saya, utamanya anak-anak yang bisa belajar di malam hari karena mereka adalah generasi penerus bangsa," ujar Ratna.
Tak mau ketinggalan, Sinarti, anggota Srikandi PLN yang bekerja di ULP Tanah Merah, Papua Selatan juga membagikan pengalamannya saat menjaga keandalan listrik di kawasan terisolir lainnya. Ia menceritakan kebanggaannya dapat menjaga keandalan pasokan listrik di daerah perbatasan saat malam pergantian tahun.
Wanita kelahiran Enrekang, Sulawesi Selatan tersebut mengatakan saat malam tahun baru lalu ia bersama timnya diberikan tugas menjaga keandalan listrik pada salah satu gereja di Kabupaten Boven Digoel yang berbatasan langsung dengan Negara Papua Nugini.
"Walau harus rela tidak pulang kampung, kehilangan momen berkumpul bersama keluarga. Saya merasa bangga dapat menjalankan tugas mulia ini. Menghadirkan listrik andal serta melihat wajah bahagia masyarakat membuat saya bersyukur, setidaknya hal kecil yang saya lakukan dapat bermanfaat," pungkas Sinarti. (TSA)