“Kami berharap, mencari kerja atau meningkatkan kompetensi, juga membuka peluang usaha dan menciptakan lapangan pekerjaan. Seperti kita lihat tadi Ibu Rulis yang menggunakan insentif dari program ini untuk modal membuat bakery. Harapan kita juga di desa-desa wisata sekitar Danau Toba juga bisa tersentuh oleh program prakerja,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif PMO Program Kartu Prakerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Denni Puspa Purbasari menjelaskan, terdapat 1.000 jenis pelatihan di ekosistem Program Kartu Prakerja. Pada 2020, Kartu Prakerja menjangkau 514 Kabupaten/Kota dengan penerima manfaat sebesar 5,5 juta masyarakat Indonesia.
“Misi kami selain memberikan keterampilan, juga menjadi sekoci untuk mendukung daya beli masyarakat. Program Pra Kerja bukan program bansos murni, untuk itu diharapkan masyarakat bisa mengambil manfaat untuk meningkatkan Pelatihan Skiling, Reskilling, dan Upskilling,” ujarnya.
Denni Puspa menjelaskan, Penerima Kartu Prakerja Gelombang 12-15 pada 2021 sebanyak 2,4 juta penerima di 34 provinsi di Indonesia. Sedangkan untuk di 5 DSP ada 78,5 ribu berada di Sumatera Utara, di Jawa Tengah ada 153 ribu, Nusa Tenggara Barat 52,2 ribu, Nusa Tenggara Timur 51,9 ribu, dan di Sulawesi Utara, 52,6 ribu penerima.
“Di Kabupaten Toba ini sudah ada banyak penerima kartu prakerja, jadi bantulah kawan-kawan yang lain, dorong mereka untuk mendaftar kartu prakerja, karena mendaftar kartu prakerja cukup mudah, hanya memerlukan waktu 20 menit,” papar dia.