sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Sandiaga Tegaskan Tak Ada Insentif bagi Wisman yang Berlibur ke Indonesia

Economics editor Novie Fauziah
14/03/2023 06:54 WIB
Untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisman ke Indonesia untuk berlibur, maka pihaknya menerapkan konsep kolaboratif marketing.
Sandiaga Tegaskan Tak Ada Insentif bagi Wisman yang Berlibur ke Indonesia (FOTO:MNC Media)
Sandiaga Tegaskan Tak Ada Insentif bagi Wisman yang Berlibur ke Indonesia (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, untuk menarik minat wisatawan mancanegara (wisman) tidak menerapkan program insentif seperti yang dilakukan oleh Taiwan.

Sandiaga menjelaskan, untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisman ke Indonesia untuk berlibur, maka pihaknya menerapkan konsep kolaboratif marketing. Terdapat sejumlah target agar dapat menarik wisatawan mancanegara yang berkualitas, tanpa harus menerapkan program insentif.

"Kami menargetkan mendorong jumlah wisatawan berkualitas,yaitu fokus pada produk experience, quality, sustainable dan luxury tourism yang tidak terlalu membutuhkan insentif," katanya dalam Weekly Pres Brief with Sandi Uno secara virtual, Senin (13/03/2023).

Lebih lanjut, strategi kolaboratif marketing yang dilakukan pemerintah dengan mengikuti beberapa event internasional. Sehingga nantinya jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia akan semakin meningkat.

"(tercatat)5,5 juta wisatawan hingga akhir 2022 di atas target batas 3,6 juta, tanpa menggunakan insentif. Kita bisa menciptakan nilai devisa hampir USD4,3 miliar," terangnya.

Sebelumnya, Taiwan menawarkan sejumlah insentif secara tunai kepada turis mancanegara yang berlibur ke negaranya. Langkah ini sebagai upaya pemerintah negara tersebut, agar pariwisatanya kembali bangkit serta pulih.

Dilansir dari laman Straits Times, Taipe akan memberikan USD220 atau jika dirupiahkan setara dengan Rp3,3 juta bagi 500.000 turis. Pejabat setempat mengungkapkan, bahwa insentif tersebut akan diberikan melalui uang elektronik atau sebagai diskon untuk akomodasi. kepada wisatawan yang datang ke negaranya.

"Kami berharap dapat mempercepat dan memperluas upaya wisatawan internasional untuk datang ke Taiwan," kata Lin Fu-shan, sebagai direktur departemen Kementerian Perhubungan dan Komunikasi Taiwan.

Pemerintah Taiwan menyebut, sedang mencari cara untuk meningkatkan ekonominya setelah menghapus pembatasan Covid-19 pada tahun 2022 lalu. Pertumbuhan diperkirakan akan melambat pada 2023, karena pulau yang bergantung pada perdagangan itu berjuang dengan penurunan ekspor, membuatnya lebih penting untuk memacu aktivitas melalui permintaan domestik dan pariwisata.

(SAN)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement