Perusahaan Jepang tersebut menaikkan perkiraan labanya untuk tahun yang berakhir Maret menjadi 4,9 triliun yen (USD33 miliar) dari perkiraan sebelumnya sebesar Rp4,5 triliun. Jumlah tersebut jauh di atas perkiraan analis rata-rata sebesar 4,6 triliun yen, menurut data LSEG.
Penjualan jenis mobil hybrid melonjak 46 persen, berkontribusi terhadap kenaikan 11 persen dalam penjualan kendaraan secara keseluruhan.
Mobil jenis hybrid menyumbang sekitar sepertiga dari total penjualan lebih dari 10 juta kendaraan merek Toyota dan Lexus tahun lalu.
Melemahnya mata uang yen, yang telah anjlok sekitar 10 persen terhadap dolar sejak akhir tahun 2022, memperkuat dampak kuatnya penjualan global Toyota.
Berdasarkan geografi, Amerika Utara, menjadi pasar terbesar Toyota berdasarkan volume. Wilayah ini melaporkan pertumbuhan terkuat dengan lonjakan penjualan sebesar 28 persen.