Menurutnya, pihaknya terus menggencarkan untuk menyampaikan informasi yang bersumber dari BMKG atau dari hasil penelitian pakar, bekerjasama dengan BNPB, BPBD, beberapa pihak relawan, LSM dan organisasi masa.
"Namun yang dilakukan adalah tidak hanya sosialisasi. misalnya yang dilakukan BMKG tentunya memperkuat sistem peringatan dini, kita pasang, kita tambah peralatan yang menghadang megathrust ini, di Selat Sunda juga kami pasang radar tsunami, kemudian juga dilakukan edukasi tadi sejak 10 tahun yang lalu, terutama setelah kami memetakan," jelasnya.
Dia menuturkan dari hasil pemetaan gempa dan tsunami tersebut bisa diperkirakan zona mana saja yang akan terendam dan rendamannya memiliki ketinggian berapa meter.
"Jadi kami bawa ke pemerintah daerah, di situ kita akan melihat jalur mana yang paling cepat untuk menyelamatkan diri dari pantai menuju tempat yang lebih tinggi, jadi ada peta, ada jalur evakuasi ada rambu-rambunya," terangnya.
(DES)