Selain itu, ada Gerakan Tanam Cabai dan replikasi model bisnis. Ditambahdengan program dukungan alsintan, digitalisasi data, informasi dan koordinasi, serta komunikasi.
"Inilah yang kita lakukan pada hari ini supaya kita saling silih asih, silih asah, silih asuh, kemudian sinergi inovasi mengendalikan inflasi pangan. Hanya satu tujuan, untuk mensejahterakan rakyat," tambahnya.
Perry menambahkan bila tak ada GNPIP di periode Agustus-September 2022, maka inflasi pangan bisa menyentuh 11,47%. "Ya piye rakyate? Kalau inflasi untuk beli pangan aja inflasinya hampir 11,5%. Tapi alhamdulillah, dengan instruksi Presiden dan koordinasi oleh pak Menko, luar biasa, dari 11,47% turun menjadi 5,6%," terang Perry.
(DES)