Menurut dia, sasaran dari belanja iklan e-commerce adalah masyarakat yang sudah menggunakan internet namun belum pernah menggunakannya untuk berbelanja online. "Itu yang disasar karena dengan jumlahnya lebih banyak dan potensial untuk menjadikan customer loyal, itu menjadi lebih merata bagaimana bisa mengkaitkan konsumen itu," tuturnya.
Sebelumnya, perusahaan riset data dan analitik Nielsen melaporkan total belanja iklan disepanjang tahun 2021 mencapai Rp259 triliun atau naik 13% dibandingkan tahun 2020. Realisasi belanja iklan tersebut dihitung berdasarkan angka Gross Rate card di sejumlah media seperti televisi, cetak, radio dan digital.
Aktivitas belanja iklan e-commerce diperkirakan masih melaju tinggi pada tahun ini dengan memanfaatkan momentum dari pemulihan ekonomi nasional, perusahaan e-commerce yang fokus pada konsumen dinilai akan melanjutkan tren kenaikan seperti tahun 2021. Sedangkan, perusahaan e-commerce yang fokus pada produsen, justru dinilai akan menahan aktivitas belanja iklan. (TYO)