IDXChannel - Purchasing Manager’s Index (PMI) Manufaktur Indonesia dari S&P Global kembali berada di atas 50 pada Desember 2024.
PMI Manufaktur Indonesia mencapai 51,2 bulan lalu dari 49,6 di bulan sebelumnya. Angka di atas 50 menunjukkan pertumbuhan, sementara skor di bawahnya mengindikasikan penurunan.
Ini merupakan pertumbuhan pertama sejak Juni 2024. Ini juga merupakan angka PMI tertinggi sejak Mei 2024.
"Perekonomian manufaktur Indonesia berakhir pada 2024 dengan catatan positif. Ekspansi untuk Pertama kali sejak pertengahan tahun menunjukkan bahwa penjualan dan output naik," kata Direktur Ekonomi S&P Global Market Intelligence dalam laporannya pada Kamis (2/1/2025).
"Terlebih lagi, besar harapan bahwa tren positif ini akan berlanjut. Banyak perusahaan berharap kenaikan produksi pada tahun mendatang karena kondisi makro ekonomi stabil dan kekuatan membeli di antara klien membaik," katanya.
Dari segi harga, inflasi harga input masih tergolong tinggi sejak November 2024. Meski demikian, angkanya masih di bawah rata-rata jangka panjang.
Menurut panelis, penguatan dolar Amerika Serikat (AS) tercatat menyebabkan kenaikan harga barang impor naik. Perusahaan menanggapi kenaikan biaya input dengan menaikkan harga selama tiga bulan berturut-turut. (Wahyu Dwi Anggoro)