Di kawasan Jabodetabek, selain Bogor, ada dua kota yang mencatat pertumbuhan harga rumah seken dengan kenaikan tipis, yakni Jakarta (0,8 persen) dan Tangerang (0,7 persen). Sementara di Pulau Jawa, selain Yogyakarta, tiga kota mengalami kenaikan harga tahunan, seperti Semarang (3,8 persen), Surakarta (1,1 persen), dan Bandung (0,5 persen). Di luar Pulau Jawa, kenaikan harga tahunan tak hanya dialami Denpasar, Medan turut mencatat kenaikan sebesar 2,2 persen.
Dari segi selisih antara pertumbuhan harga dengan pergerakan inflasi tahunan, terdapat 4 kota memperoleh selisih tertinggi, yaitu Bogor (3,5 persen), Semarang (2,2 persen), Yogyakarta (3 persen), dan Denpasar (12,2 persen).
“Kenaikan selisih pertumbuhan di atas laju inflasi ini menunjukkan daya tarik yang semakin tinggi terhadap properti di wilayah-wilayah tersebut, serta menjadi indikasi penting bagi konsumen dan pelaku industri untuk memanfaatkan peluang investasi di tengah dinamika pasar properti yang sedang ditopang dukungan kebijakan positif, seperti turunnya suku bunga acuan hingga perpanjangan insentif PPN-DTP,” ujar Marisa.
(Dhera Arizona)