Senasib Industri Tekstil
Sebelumnya, ramai industri tekstil menjadi sorotan lantaran tingginya impor yang merugikan industri dalam negeri. Hal ini terindikasi dari adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) bagi para pekerja di industri ini.
Tak berhenti PHK, banyak perusahaan tekstil dalam negeri terancam gulung tikar. Terlihat dari kinerja emiten tekstil dan garmen di pasar modal Indonesia pun juga terdampak merana.
Sebut saja dua emiten tekstil kenamaan PBRX - Pan Brothers Tbk (PBRX) dan Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) yang lebih dikenal sebagai Sritex.
Dalam laporan keuangan per September 2023, PBRX mencatatkan penjualan sebesar USD431,59 juta, menurun 14,01 persen menjadi USD431,59 juta dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar USD501,96 juta.
Senasib, berdasarkan laporan keuangan terakhir September 2023, Sritex membukukan kerugian bersih USD174,84 juta dan penurunan penjualan hingga 38 persen sepanjang tahun lalu. Angka ini merosot dari semula USD524,56 juta pada 2022 menjadi USD325,08 juta di 2023.
Sejumlah asosiasi tekstil menyebut aturan yang tertuang dalam Permendag Nomor 8 Tahun 2024 yang justru semakin menambah beban bagi pengusaha industri TPT lokal tersebut.
Mirisnya, data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, selama periode 2013-2022 volume tekstil dan barang tekstil impor yang masuk ke Indonesia rata-rata mencapai 2,16 juta ton per tahun, dengan rata-rata nilai impor USD8,8 miliar tiap tahunnya.
Angka tersebut mencakup seluruh impor tekstil dan barang tekstil golongan barang XI (kode HS 50-63), yang terdiri dari gabungan komoditas sutra, wol, kapas, serat tekstil, filamen, serat stapel, kain tenun, kain rajutan, karpet, pakaian rajutan/non-rajutan, aksesoris pakaian, dan berbagai produk tekstil jadi lainnya, termasuk pakaian bekas.
Volume impor tekstil juga terus menguat semenjak Covid-19 di era 2021 hingga pada 2022, nilai tekstil dan barang tekstil impor yang masuk ke Indonesia mencapai USD10,1 miliar, naik 7,4 persen dibanding 2021 secara tahunan (yoy) dan sekaligus menjadi rekor tertinggi baru. (ADF)