Terkait destinasi Bali, Menparekraf menjelaskan bahwa KBRI Tokyo telah melaksanakan Famtrip ke Bali pada 27-30 Desember 2021 yang diikuti oleh jurnalis dari NHK dan Kyodo News Biro Jakarta. Kunjungan ini bertujuan untuk memberikan informasi bagi media internasional mengenai situasi terkini dan kesiapan Bali dalam menerima wisatawan asing, khususnya dari Jepang.
“Kunjungan ini alhamdulillah mendapatkan respons positif dari media Jepang,” kata Sandiaga.
Menparekraf menjelaskan penerbangan langsung dari Jepang dan pengurangan masa karantina di kedua negara, menjadi faktor yang sangat krusial agar pasar Jepang ini bisa datang ke Indonesia, khususnya ke Bali. Efisiensi waktu sangat penting bagi wisatawan Jepang mengingat jangka waktu atau length of stay wisatawan Jepang adalah 7-14 hari.
Ia berharap adanya dukungan lebih lanjut dari seluruh pihak dalam mendorong promosi pariwisata dan budaya Bali di Jepang.
“Kami mendorong khususnya pihak Garuda Indonesia dalam mengupayakan pengaktifan kembali penerbangan langsung Jepang-Indonesia. Ini merupakan hal yang sudah ditunggu-tunggu oleh pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif khususnya di Bali. Dan untuk promosi pariwisata, kami akan melakukan dengan kekinian melalui banyak promosi digitalisasi dalam bahasa Jepang,” jelasnya.
Tentunya, usulan ini tidak akan memberatkan maskapai Garuda Indonesia. Dikatakan Menparekraf, Garuda Indonesia nantinya hanya akan membuka direct flight dengan negara yang sudah siap berwisata ke Indonesia. “Kita tidak akan mengarahkan Garuda untuk membuka satu rute yang tidak ada peminatnya. Jadi harus ada, sehingga Garuda tidak boleh rugi,” ujar Menparekraf Sandiaga.
(NDA)