IDXChannel - Raksasa energi Shell dikabarkan tertarik untuk mengakuisisi rivalnya, BP.
Dilansir dari Bloomberg pada Senin (5/5/2025), sejumlah sumber mengatakan Shell sedang melakukan studi kelayakan.
Beberapa tahun lalu, valuasi Shell dan BP relatif setara. Namun, Shell kini bernilai 148 miliar poundsterling atau sekitar Rp3.200 triliun, sementara BP hanya bernilai 55 miliar poundsterling atau sekitar Rp1.200 triliun.
Hal itu terjadi karena kegagalan kebijakan energi hijau BP. Pada 2020, BP mengumumkan rencana untuk memangkas produksi migasnya serta berinvestasi besar-besaran di sektor energi terbarukan.
Namun, strategi itu gagal menghasilkan keuntungan finansial. BP baru-baru ini membatalkan rencana itu demi kembali fokus pada sektor minyak dan gas.
Kekacauan di BP membuat harga sahamnya melorot, turun 30 persen selama 12 bulan terakhir. Sebaliknya, saham Shell naik hampir 90 persen selama lima tahun terakhir karena mempertahankan fokus pada sektor minyak dan gas.
Menurut sejumlah sumber, Shell sedang memantau penurunan lebih lanjut nilai saham BP dan harga minyak sebelum memutuskan apakah akan mengajukan penawaran.
Saat ditanya tentang wacana akuisisi BP, CEO Shell Wael Sawan mengatakan saat ini lebih memprioritaskan pembelian kembali saham perusahaan.
"Saat ini, yang terpenting - menurut saya - adalah membeli kembali lebih banyak saham Shell," kata Sawan kepada para analis baru-baru ini.
"Kami perlu menata rumah kami sendiri sebelum melakukan pengambilalihan besar-besaran," katanya.
Pengambilalihan BP dapat membantu Shell meningkatkan produksi migasnya. BP memiliki operasi yang signifikan di Teluk Meksiko dan mengumumkan penemuan baru di sana bulan lalu.
Akuisisi ini juga akan mendukung upaya Shell untuk bersaing dengan raksasa minyak lainnya, sepeti Saudi Aramco, Exxon Mobil, dan Chevron. (Wahyu Dwi Anggoro)