"Kita lihat nanti ya," pungkas Adita.
Dalam kesempatan berbeda, Head Of Data & Publications INACA, Gatot Raharjo, menyebut bahwa saat ini beban (cost) operasional yang harus ditanggung maskapai sudah cukup besar, dan pasti berdampak pada harga tiket.
"Di satu sisi, maskapai juga tidak bisa sembarang untuk melakukan penyesuaian harga tiket karena ada ancaman dikenakan sanksi oleh Kementerian Perhubungan," ujar Gatot.
Menurut Gatot, beberapa faktor yang membuat harga cost pesawat cukup besar adalah adanya kenaikan harga dari sisi bahan bakar, kemudian nilai tukar yang melemah, hingga pemebabanan pajak bandara yang dimasukan dalam komponen pembentukan harga tiket itu sendiri.
"Kenapa harga tiket mahal karena costnya lebih mahal, itu pertama fuel, maintenance, spare part, itu mahal, kemudian yang paling rentan adalah kurs dollar kita terus melemah," tegas Gatot. (TSA)