Harry menjelaskan, PDB global tahun ini mengalami penurunan sebesar 0,6 persen, dari posisi 3,2 persen pada tahun lalu, menjadi 2,6 persen tahun ini.
Selain itu, perekonomian China juga sedang mengalami guncangan, karena terjadi penurunan dari tahun 2024 ke 2025.
"China tumbuh lima persen tahun lalu, dan diperkirakan akan tumbuh 4,2 persen tahun ini," ujar Harry.
Melihat hal tersebut, Harry menilai bahwa saat ini sedang terjadi ketidakpastian ekonomi global. Karenanya, Indonesia harus berupaya mencari jalan keluar agar ekonomi terus alami pertumbuhan.
"Indonesia harus memiliki daya saing agar negara-negara di dunia berminat untuk berinvestasi. Selain itu, kita juga harus tidak lagi berfokus pada pasar perdagangan AS. Indonesia akan menjadi pasar baru," ujar Harry.
(taufan sukma)