Pada pertemuan kebijakan terakhirnya di 2024, BOK memberikan penurunan suku bunga back-to-back pertama sejak 2009. Hal itu dilakukan sebagai bentuk kewaspadaan terhadap risiko perdagangan dari pemerintahan Presiden terpilih AS Donald Trump yang akan datang.
Rhee juga menyebut ketidakpastian atas kebijakan perdagangan AS dan politik domestik membuat risiko penurunan terhadap perkiraan pertumbuhan ekonomi bank sentral sebesar 1,9 persen.
Selain itu, Rhee juga memprediksi volatilitas nilai tukar won bisa jadi bertahan untuk jangka waktu yang cukup lama. Sepanjang 2024, nilai tukar won terhadap USD melemah lebih dari 12 persen dan mencatatkan tahun terburuk sejak 2008.
(Ibnu Hariyanto)