sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

SKK Migas Harap Pertamina Ajukan Penawaran untuk Blok Masela

Economics editor Rizky Fauzan
17/10/2022 18:58 WIB
SKK Migas berharap Pertamina mengajukan penawaran Blok Masela pada November mendatang sehingga bisa memberi kepastian terhadap penyelesai proyek tersebut.
SKK Migas Harap Pertamina Ajukan Penawaran untuk Blok Masela. (Foto: MNC Media)
SKK Migas Harap Pertamina Ajukan Penawaran untuk Blok Masela. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) berharap Pertamina mengajukan penawaran Blok Masela pada November mendatang. Itu karena keterlibatan Pertamina dinilai bisa memberikan kepastian penyelesaian proyek gas tersebut.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan Pertamina masih melakukan studi untuk Proyek Lapangan Abadi Masela. Selanjutnya, Pertamina akan melakukan penawaran.

"Saat ini Pertamina masih menyelesaikan studinya terhadap project ini dan diharapkan di November nanti, Pertamina nanti menawarkan non-binding offer, tawaran, mulai penjajakkan," kata Dwi di Gedung Wisma Mulia, Jakarta Senin (17/10/2022).

Dwi menjelaskan non-binding offer merupakan penawaran yang belum mengikat. "Kalau hitungannya sudah selesai disetujui, maka tentu saja Pertamina akan berbicara dengan Shell untuk saling melempar kartu, kira-kira jatuhnya di mana," sambungnya.

Dwi mengutarakan, Pertamina saat ini sedang berhitung berapa persen hak partisipasi yang akan diambil. Namun, Inpex sebagai operator ingin agar Pertamina mengambil peran Shell.

Sebagai informasi, Pertamina berniat masuk ke proyek Lapangan Abadi Blok Masela. Pertamina, bakal menjadi pengganti Shell yang memutuskan hengkang dari proyek ini.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya juga meminta jajarannya mempercepat pembentukan konsorsium baru untuk mengerjakan proyek Gas Abadi Blok Masela.

Presiden menargetkan konsorsium baru bisa masuk ke Blok Masela secepatnya.Hal itu disampaikan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia usai mengikuti rapat dengan Presiden Jokowi.

"Kalau bisa tahun ini selesai, jauh lebih baik," ujar Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan.

Bahlil menjelaskan pembentukan konsorsium ini sejalan dengan permintaan Presiden agar pemerintah segera mencari alternatif pengganti Royal Dutch Shell Plc (Shell) yang mengundurkan diri dari Blok Masela.

(FRI)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement