sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

SKK Migas Harap Tambahan Produksi Minyak 13 Ribu BOPD dari Lapangan Banyu Urip

Economics editor Atikah Umiyani
23/09/2024 10:12 WIB
SKK Migas bersama dengan ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) menargetkan penambahan produksi minyak hingga 13 ribu BOPD dari pengeboran di Lapangan Banyu Urip.
SKK Migas Harap Tambahan Produksi Minyak 13 Ribu BOPD dari Lapangan Banyu Urip. (Foto: Dok. SKK Migas)
SKK Migas Harap Tambahan Produksi Minyak 13 Ribu BOPD dari Lapangan Banyu Urip. (Foto: Dok. SKK Migas)

IDXChannel - SKK Migas bersama dengan ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) telah menyelesaikan kegiatan pengeboran kedua di sumur pengembangan B-12 di lapangan Banyu Urip, Bojonegoro, Jawa Timur.

Kepala Divisi Optimalisasi Cadangan SKK Migas Sri Andaryani mengatakan Sumur B-12 ini sukses mempenetrasi reservoir facies yang sangat baik yaitu reef complex dimana secara reservoir qualities diatas target. Selain itu, strategi perforasi sudah dipertimbangkan secara matang dimana dijaga jarak (standoff) dengan Gas Oil Contact (GOC) dan Oil Water Contact (OWC) yang cukup aman.

"Pencapaian kesuksesan ini didapat dari kerja keras tim dimana setelah didapat hasil pemboran sumur pertama yaitu B-13, dilakukan evaluasi kembali model reservoir Banyu Urip karena terdapat ketidakpastian dari batas facies reef complex dan dilakukan optimasi dengan merubah target trajectory sumur," kata Sri dalam keterangan resminya, Senin (23/9/2024). 

Sumur B-12 telah masuk tahap clean up dengan produksi pada level 5.000 BOPD dan akan dinaikan secara bertahap hingga diharapkan mencapai level produksi 13.000 BOPD.

Kepala Divisi Pengeboran dan perawatan sumur, Surya Widyantoro mengatakan sumur pengembangan B-12 mencapai target pengeboran di kedalaman 6.076 ftMD dengan menggunakan anjungan pengeboran PDSI-40. Menurutnya, kegiatan pengeboran sumur B-12 diselesaikan selama 45 hari, lebih cepat enam hari dari yang direncanakan.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi D. Suryodipuro mengatakan pihaknya menyambut baik adanya penambahan produksi dari sumur B-12 dan diharapkan dari pengembangan sumur tersebut akan terjadi penambahan lifting minyak dan gas secara nasional. 

"Sebagai lapangan dengan produksi terbesar nomor 2 di Indonesia, maka keberhasilan program pengeboran di lapangan Banyu Urip akan memberikan dampak yang besar dalam upaya meningkatkan lifting minyak secara nasional," ujar Hudi.

Hudi juga memastikan SKK Migas terus mendorong KKKS melakukan eksplorasi dan pengembangan sumur eksisting sehingga dapat mewujudkan ketahanan energi dan penambahan lifting.

"Kami berikan apresiasi buat tim yang bekerja, semoga ini berpengaruh positif untuk KKKS lain untuk terus mengerjar target produksi migas secara nasional demi ketahanan energi," kata Hudi.

Dengan aktifnya pengeboran dan pengembangan sumur di lapangan banyu urip Bogonegoro Jawa Timur,  Saat ini tersisa lima (5) pengeboran Banyu Urip Infill Clastic (BUIC) yang terdiri dari 3 sumur infill Carbonate dan 2 sumur infill Clastic yang baru akan mulai tajak pada Minggu pertama Oktober 2024 dengan estimasi selesai pada 2025. 

(Febrina Ratna)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement