Luky mengatakan, tantangan yang dihadapi pada 2024 masih akan ada di 2025. Untuk itu, perlu kolaborasi, tidak SKK Migas dengan KKKS, namun juga Kementerian ESDM, Kementerian/Lembaga lain, serta pemerintah daerah.
Sementara itu, Vice President Production and Project Pertamina Hulu Energi Benny Sidik menyampaikan, PHE yang merupakan Subholding Hulu Pertamina, menjadi sebagai tulang punggung produksi nasional dan akan terus melakukan upaya untuk meningkatkan produksi nasional melalui lima pilar inisiatif yang akan dijalankan secara berkelanjutan.
Pertama, maintance baseline, yakni dengan mengoptimasi asset yang dikelola. Kedua, memastikan ada production growth minyak dan gas, terutama dari recovery maupun EOR.
Ketiga, resource harus berkembang dengan aktif melakukan eksplorasi, pengembangan reserve yang dipercepat. Keempat, PHE akan melakukan merger dan akuisisi mengembangkan produksi secara lebih cepat dengan harapan bisa menemukan sumber daya dan kolaborasi dengan mature internasional yang ada di berbagai belahan dunia.