sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

SKK Migas Sebut Harga Minyak dalam Volatilitas Tinggi Akibat Perang

Economics editor Rizky Fauzan
17/11/2022 19:06 WIB
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menyebut rentang harga minyak yang sangat tinggi terjadi dalam hitungan bulan, fenomena berbeda seperti di masa lalu.
SKK Migas Sebut Harga Minyak dalam Volatilitas Tinggi Akibat Perang. (Foto: MNC Media)
SKK Migas Sebut Harga Minyak dalam Volatilitas Tinggi Akibat Perang. (Foto: MNC Media)

"Jika produksi gas melebihi kebutuhan dalam negeri, sehingga sebagian diekspor memperkuat devisa negara. Namun untuk minyak kebutuhan dalam negeri sebagian masih harus dipenuhi dari impor karena produksi dalam negeri masih kurang," ungkapnya. 

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto menyebut bahwa minyak dunia adalah hal yang tidak bisa dikendalikan harga dan volatilitasnya, tidak ada yang bisa menahan dan menentukan harga minyak dunia.  

“Tidak satu negara pun bahkan negara yang tergabung dalam OPEC tidak bisa menentukan dan menetapkan harga. Ditambah ancaman terhadap pasokan energi seperti sabotase, aksi peretasan melalui ransomware dan lainnya turut memberikan ketidakpastian terhadap keamanan minyak bagi suatu negara. Serangan ransomware ke Pertamina hingga saat ini terus terjadi," ujar Andi. 

Andi mengatakan batu bara menjadi penyelamat Indonesia saat krisis energi di saat negara kita harus meningkatkan anggaran untuk impor minyak yang produksinya masih di bawah kebutuhan. 

"Namun seiring komitmen terhadap energi bersih, maka ke depan batu bara menjadi tidak bisa diandalkan," ujarnya.

(FRI)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement