Dirinya mengatakan, berdasarkan data Satgas Covid-19 Kota Batu pada Selasa (13/7/2021), kasus terkonfirmasi bertambah 65 kasus dalam sehari.
Sebelum PPKM Darurat, masih kata dia, penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kota Batu hanya berkisar pada 0 hingga 15 kasus perhari. "Jadi laboratorium itu tidak langsung melaporkan ke Dinkes, ini lah yang menjadikan muncul selisih," tegas dia.
Sementara itu di Kota Malang, Wali Kota Malang Sutiaji yang dari awal dengan tegas menolak perpanjangan PPKM Darurat tak bisa berbuat banyak. Menurutnya, perpanjangan PPKM Darurat akan menimbulkan efek domino di beberapa sektor.
"Bagi saya sesungguhnya tidak mau ditambah, karena jelas, tatanan ekonomi sosial masyarakat pasti. Karena sifatnya tidak sama, antara PSBB, dengan PPKM Darurat. Kalau PSBB, itu yang menginisiasi daerah, sehingga daerah bisa menentukan. Saya tidak mau, ini cukup, karena saya anggap ini berhasil atau tidak berhasil," terangnya.
Berbeda dengan di Kota Batu dan Kota Malang, di Kabupaten Malang sejak awal mengaku siap dengan opsi perpanjangan PPKM Darurat hingga akhir Juli. Bupati Malang Sanusi menyebutkan perpanjangan PPKM Darurat ini karena pemerintah pusat telah mempertimbangkan secara matang.