sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Soal Subsidi BBM, Menteri ESDM: Orang Mampu Harus Bantu Pemerintah

Economics editor Rizky Fauzan
22/08/2022 11:58 WIB
Menteri ESDM menuturkan imbauan ini disampaikan agar pengadaan BBM subsidi benar-benar tepat sasaran.
Soal Subsidi BBM, Menteri ESDM: Orang Mampu Harus Bantu Pemerintah. Foto: MNC Media
Soal Subsidi BBM, Menteri ESDM: Orang Mampu Harus Bantu Pemerintah. Foto: MNC Media

IDXChannel - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengimbau masyarakat mampu atau orang kaya setop membeli bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, pertalite dan solar, karena kuota yang terbatas. 

Dia mengatakan BBM subsidi selama ini ditujukan untuk masyarakat tidak mampu dengan sokongan dari anggaran APBN sehingga jumlah atau kuota yang disediakan pun terbatas.

"Pemerintah terus berupaya agar masyarakat tidak kekurangan bahan bakar. BBM bersubsidi seperti pertalite itu hakikatnya untuk membantu masyarakat yang daya belinya itu belum cukup. Nah jangan sampai yang sudah cukup tetapi membeli pertalite," kata Arifin saat ditemui di Kementerian ESDM Senin (22/8/2022).

Menteri ESDM menuturkan imbauan ini disampaikan agar pengadaan BBM subsidi benar-benar tepat sasaran. Sebab, orang yang mampu dinilai harusnya membantu pemerintah, bukan menambah beban.

Pemerintah sedang menyiapkan opsi pembatasan pembelian pertalite agar penyaluran BBM subsidi tepat sasaran.

Adanya pembatasan ini diharapkan membuat anggaran subsidi yang sudah ditetapkan tidak jebol. Terutama, saat kenaikan harga minyak dunia masih cukup tinggi akibat perang Rusia-Ukraina seperti sekarang ini.

"Saat ini sedang dikaji banyak opsi secara keseluruhan, nanti kita akan pilih yang terbaik, karena subsidi ini kompensasinya sudah berat sekali, sementara harga minyak masih cukup tinggi," kata dia.

Sementara itu, Pengamat Energi Mamit Setiawan menilai rencana kenaikan harga BBM bersubsidi sudah tepat dan tidak terelakkan lagi. Bahkan, menurut dia, pertalite bisa saja dinaikkan jadi Rp10 ribu per liter, sedangkan Solar menjadi Rp8.500 per liter.

"Kenaikan harga Pertalite di angka Rp10 ribu per liter dan solar Rp8.500 per liter buat saya cukup rasional, dan tidak terlalu membebani masyarakat," tutur Mamit.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement