sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Solar Langka, Pengusaha Keluhkan Biaya Logistik Naik

Economics editor Azhfar Muhammad
13/04/2022 08:16 WIB
Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis Solar membuat antrean truk-truk mengular.
Solar Langka, Pengusaha Keluhkan Biaya Logistik Naik. (Foto: MNC Media)
Solar Langka, Pengusaha Keluhkan Biaya Logistik Naik. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis Solar membuat antrean truk-truk mengular. Kondisi ini membuat sejumlah pengusaha teriak akibat naiknya biaya logistik yang harus dikeluarkan.

Hal ini disampaikan oleh Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) yang mengeluhkan kenaikan harga BBM yang telah mulai dirasakan, khususnya terhadap ongkos angkut sektor logistik terutama untuk bahan bakar.

“Jadi memang untuk BBM yang terkait dengan logistik itu lebih kepada bio solar, untuk bio solar itu pada beberapa tahun ini harganya naik bahkan sampai Rp5.150,” kata Ketua Kompartemen bidang Angkutan Darat DPP ALFI/ILFA, Ivan Kamadjaya, kepada MNC PORTAL, Rabu (13/4/2022).

Ivan mengatakan, isu kenaikan BBM ini bahkan sudah mulai terjadi di beberapa waktu terakhir. Bahkan beberapa daerah mengalami antrean panjang dari para pembeli BBM hingga mengular di mana-mana.

“Jadi sudah 1 tahun lebih kayanya kerasanya, di beberapa daerah di Sumatera Palembang kemudian Makassar bahkan saya dengar ya itu antre sampai 2 hari di Jawa Timur. Sudah dirasakan selama 1 sampai 2 minggu terakhir ini,” katanya.

Kelangkaan solar kemudian tak hanya menyeret pelaku udaha logistik, bahkan nasib nelayan semakin terpuruk setelah harga ikan di tempat pelelangan sejak beberapa pekan terakhir anjlok.

“Adapun dampak dari kelangkaan dan kemahalan harga solar yang mengalami kelangkaan ini harus antre berjam-jam bahkan sampai 11 sampai 2 hari, sedangkan kami dikejar dengan read sebisa mungkin mereka itu nggak boleh berhenti,” ungkapnya. 

Meski begitu, Ivan mengatakan ALFI dan sejumlah asosiasi telah menyuarakan kepada pemerintah untuk dapat membantu meringankan beban dengan bantuan dari subsidi Pemerintah.

“Ini amat sangat menghambat pergerakan jadi juga di Jawa Timur itu menghambat beberapa aktivitas di pelabuhan dan ini sangat merugikan kami sebagai pelaku usaha logistik sampai saat ini Ada sejumlah perbaikan di beberapa daerah,” urainya. 

“Kami juga khawatirkan juga dipastikan akan menjelang lebaran ini stok solar ini sampai menjadi-jadi lagi. Dan pasti akan menambah kerugian,” tandasnya. (TYO)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement