Dalam hal ini, Sri Mulyani mengapresiasi Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) yang telah turut serta berpartisipasi dan menyukseskan Presidensi G20 Indonesia melalui keanggotaannya pada Task Force Integrity & Compliance (TFIC).
“Trust dan compliance penting, tetapi tidak boleh menjadi penghalang untuk kita semua menghadapi masalah masyarakat dan perekonomian,” ungkapnya.
Untuk itu, Sri Mulyani berharap para akuntan mampu untuk membaca perubahan serta merespon secara akurat dan kredibel sesuai dengan standar akuntansi, yaitu pengambilan keputusan yang tidak hanya di tentukan oleh angka, namun juga cerita di balik angka dengan menggunakan etika, kualitas, kemampuan dan komitemen terhadap integritas berbasis environmental, social dan governance.
“Konsep sustainabilitas di mana konsep environmental, social dan governance akan menjadi guidance dan sekaligus pondasi bagi praktik bisnis, praktik kebijakan publik, maka profesi akuntan dan akuntasi akan terus memberikan jawaban-jawaban, menyelesaikan masalah tidak dengan masalah,” jelasnya.
Dia juga berharap, ke depannya IAI bersama dengan pemerintah dapat terus menjaga dan memperkuat pondasi tata kelola, agar Indonesia dapat terlepas dari level middle income trap country.
“Kita ingin menjadi negara maju, kita ingin menjadi negara dengan pendapatan tinggi, namun dengan environmentally socially dan governance bisa terjaga dengan baik. Ini tantangan yang tidak sederhana. Semua profesi harus ikut menjawab,” tegasnya.