Realisasi penyaluran subsidi rinciannya:
Subsidi BBM (Solar dan Minyak Tanah) dari 11,7 juta kiloliter (kl) di 2021 menjadi 13,3 kl pada 2022. Selain itu, subsidi LPG 3 Kg dari 5,5 metrik ton menjadi 5,8 metrik ton.
Subsidi listrik dari 38 juta pelanggan menjadi 38,7 juta pelanggan. Subsidi perumahan dari 104,2 ribu unit rumah menjadi 152,2 unit rumah. Serta subsidi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Rp237,2 triliun menjadi Rp301,3 triliun.
"Ini semuanya APBN menjadi shock absorver. APBN pengungkit pendorong ekonomi," pungkas Sri Mulyani.
(FAY)