sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Sri Mulyani Beberkan Risiko Global yang Masih Menghantui Indonesia

Economics editor Kunthi Fahmar Sandy
06/05/2024 14:56 WIB
APBN akan terus dioptimalkan sebagai shock absorber untuk menjaga daya beli masyarakat dan momentum pertumbuhan ekonomi.
Sri Mulyani Beberkan Risiko Global yang Masih Menghantui Indonesia (FOTO:MNC Media)
Sri Mulyani Beberkan Risiko Global yang Masih Menghantui Indonesia (FOTO:MNC Media)

Di sisi lain, volume ekspor produk utama seperti besi baja dan bahan bakar mineral tetap kuat, masingmasing tumbuh sebesar 35,8% dan 5,4% (yoy) pada kuartal I 2024. Sementara, impor riil juga tumbuh 1,8% (yoy) pada kuartal I 2024. 

Secara keseluruhan, kontribusi net ekspor (ekspor – impor) terhadap pertumbuhan mengalami kontraksi sebesar 0,2%. 

Dari sisi produksi, sektor-sektor unggulan tetap tumbuh positif. Sektor manufaktur pada kuartal I 2024 tumbuh sebesar 4,1% (yoy), didorong masih kuatnya permintaan domestik dan kebijakan hilirisasi. Keberhasilan kebijakan hilirisasi tercermin dari sub sektor industri logam dasar yang tetap tumbuh dua digit, yaitu sebesar 16,6% (yoy) pada kuartal I 2024. 

Kuatnya permintaan domestik terutama ditopang oleh peningkatan industri pengolahan makanan dan minuman yang tumbuh sebesar 5,9% (yoy).

Sejalan dengan pertumbuhan positif sektor manufaktur, sektor perdagangan juga tumbuh sebesar 4,6% (yoy), terutama didorong oleh meningkatnya permintan selama Ramadan.

(SAN)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement