Dengan adanya tambahan anggaran subsidi energi tersebut, jumlahnya menjadi Rp212 triliun, selisih Rp1,3 triliun dari rencana awal dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2023 senilai Rp210,7 triliun.
Perhitungan anggaran ini berdasarkan asumsi Indonesian Crude Price (ICP) sebesar USD90 per barel dan nilai tukar rupiah 14.800 per USD.
"Parameternya adalah volume BBM 17,5 juta kiloliter, volume tabung LPG 8 juta MT, dan subsidi tetap minyak Solar Rp1.000 per liter," pungkas Sri Mulyani. (FAY)