Sri juga menyinggung masalah fintech. Menurut dia, majunya sektor keuangan juga tercermin dari literasi yang tinggi terhadap keuangan digital.
Dia mengatakan, fintech sebagai industri keuangan dengan teknologi digital, literasinya masih di angka 10%.
"Artinya produknya sudah dikenal, apalagi dengan teknologi digital mudah sekali penetrasi ke pikiran dan keputusan oleh individu, tetapi masyarakat tidak tahu what they are deciding? Ini yang menyebabkan terjadinya banyak excess-excess negatif. Kita maunya volume, kedalaman, baik dari segi institusi dan kedewasaannya, instrumennya, regulatornya, dan literasi dari masyarakatnya," pungkas Sri. (NIA)