Sementara itu, mengenai tarif cukai, Sri menyebut bahwa hal ini masih menjadi pembahasan bersama DPR.
Baca Juga:
"Beberapa kali sudah dilakukan pembahasan dengan DPR, pertama di satu sisi kita melihat cukai menjadi alat untuk mengendalikan konsumsi untuk barang-barang yang dianggap berbahaya, seperti rokok dalam hal ini, kemudian pemanis, dan plastik," ungkap Sri.
Untuk penerapannya, masih akan didiskusikan dengan DPR dalam kerangka RAPBN 2024 yang sedang kita susun," tandas Sri.
Lebih lanjut, Sri mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang membaik, penerimaan pajak yang juga cukup kuat, akan memberikan fondasi untuk terus menjaga momentum pemulihan ekonomi seperti saat ini.
(FRI)