Ia menjelaskan, tantangan yang dialami dunia saat ini seperti tekanan inflasi yang tinggi, kerawanan energi dan pangan, tekanan finansial, serta geopolitik dari fragmentasi jelas bukan hal mudah untuk dilalui.
“Jika kita tidak hati-hati dengan perumusan kebijakan kita dan banyak pembuat kebijakan justru kini dihadapkan pada ruang gerak yang sangat sempit. Apakah fiskal dan moneter membantu? setidaknya kasus Indonesia kami bekerja. Keterkaitan antara, kebijakan fiskal dan kebijakan moneter secara sinkron dan harmonis,” ujar dia.
Strategi untuk membuat perekonomian menjadi lebih harmonis dan stabil sudah diaplikasikan di Indonesia. Sri Mulyani menjelaskan, kebijakan perlu terus dilakukan dengan, dikalibrasi dan direncanakan dengan baik.
“Kita harus memberikan dukungan yang baik dan tepat sasaran, dan terutama karena ruang kebijakan yang semakin terbatas, harus lebih tepat sasaran, terutama dalam melindungi masyarakat miskin dan rentan. Saya pikir kita semua setuju bahwa ekonomi global sedang menghadapi kesulitan yang luar biasa,” terang dia.
(SLF)