Sejauh ini, Sri menyebut bahwa di San Fransisco pekan lalu, dirinya sempat bertemu berbagai fund manager dan investor besar demi mendapatkan pendanaan pasar modal untuk taksonomi energi hijau dan pemensiunan atau pemberhentian PLTU batu bara di Indonesia.
"Ini bukan hal mudah, karena climate change itu bukan hanya perkara renewable energy karena ini perlu ditransmisikan menuju pasar. Nah investasi untuk transmisi dan distribusi ini luar biasa banyak dan sangat mahal," kata dia.
Dia pun mengingatkan untuk tidak membayangkan perubahan iklim bisa teratasi dengan hanya membuat satu panel surya dan selanjutnya masalah bisa langsung teratasi. Untuk energi saja, hal ini adalah hal yang sangat kompleks.
"Bagian dari ekosistem climate change itu banyak, masih ada soal transportasi publik, penggunaan hutan, lahan, manajemen limbah dan juga industri misalnya," pungkas Sri.
(NIY)