Menurut Sri Mulyani, badan ini penting untuk menghadapi perkembangan digitalisasi global dan dalam meningkatkan kemampuan analitik, serta pemanfaatan kecerdasan artifisial (AI).
"Di mana intelijen keuangan tidak hanya dari sisi hardware atau sistem perangkat keras, namun juga software dan terutama untuk intelijen data analitik dan kemampuan untuk terus meningkatkan kapasitas artificial intelligence kita sendiri. Ini menjadi salah satu bidang yang akan terus ditingkatkan kapasitasnya," katanya.
Sebelumnya, Prabowo resmi merombak susunan organisasi Kemenkeu yang saat ini terdiri atas Sekretaris Jenderal, delapan Direktorat Jenderal (Ditjen), Inspektorat Jenderal, dua Badan, dan delapan Staf Ahli.
Jika dibandingkan dengan susunan organisasi sebelumnya, Prabowo kini menghapus BKF yang saat ini dipimpin oleh Kepala BKF, Febrio Nathan Kacaribu. Aturan ini termaktub dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 158 Tahun 2024 tentang Kementerian Keuangan yang diresmikan oleh Prabowo.
Prabowo juga Prabowo membentuk satu badan baru, yakni Badan Teknologi, Informasi dan Intelijen Keuangan. Badan ini berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sri Mulyani.
(Fiki Ariyanti)