"Inflasi yang terkendali juga menjadi faktor penting terjaganya daya beli masyarakat. Pertumbuhan ekonomi semester I diperkirakan 5,1 persen," kata dia.
Pada kesempatan tersebut, Sri Mulyani mengungkapkan, kinerja APBN pada semester I-2024 ini juga banyak dipengaruhi oleh dinamika perekonomian global. Hal ini tercermin dari pendapatan negara yang mengalami kontraksi pada paruh pertama 2024.
Di satu sisi, belanja negara mengalami peningkatan, sehingga Sri Mulyani juga memperkirakan defisit APBN mengalami pelebaran pada 2024 ini.
"Pendapatan Negara selama semester I 2024 tercatat sebesar Rp1.320,7 triliun atau terkontraksi sebesar 6,2 persen (yoy). Penerimaan perpajakan tercatat hanya sebesar Rp1.028 triliun, turun 7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sementara PNBP mencapai Rp288,4 triliun atau turun 4,5 persen (yoy)," kata dia.
(YNA)