"Indonesia mengalami spread yield 338 (basis poin). Ini termasuk spread yang sangat rendah kalau dibandingkan negara emerging lain," terangnya.
Sementara negara lain, dijelaskan Sri Mulyani, spread yield surat utang pemerintah India tenor 10 tahun dengan UST mencapai 380, Filipina 331, spread yield Brazil dengan UST sangat tinggi mencapai 1.006 basis poin.
"Brazil untuk surat utang 10 tahun milik pemerintah dengan UST, spread yield-nya 1.006 (bps), sangat tinggi. Afrika Selatan 730, dan Meksiko 526," ungkapnya.
"Ini menggambarkan bahwa Indonesia tetap bisa menjaga competitiveness cost of fund dari pembiayaan kita," tegas Sri Mulyani.
Dalam APBN Kita Edisi Desember 2022, posisi yield Indonesia relatif moderat. Yield SUN Indonesia tenor 10 tahun naik 7,9 persen (ytd), lebih baik dibanding India 12,6 persen, Malaysia 11,7 persen, Meksiko 14,1 persen, Filipina 43,1 persen, dan Amerika Serikat 113,9 persen.
Dia menambahkan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) terus memberikan sinyal yang kredibel dan kuat.
"Pun termasuk kebijakan makro Indonesia yang konsisten dan kredibel sehingga memberi dampak terhadap kinerja SBN kita yang jauh lebih baik dibanding negara lain," pungkas Sri Mulyani.
(FAY)