IDXChannel - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani mengungkapkan, kinerja pasar Surat Berharga Negara (SBN) Indonesia terpengaruh kondisi global, seperti capital outflow (modal keluar) dan kenaikan suku bunga. Hal ini bisa terlihat dari spread (selisih) yield antara SBN dengan US Treasury (UST).
"Kinerja pasar SBN kita terpengaruh kondisi global. Capital outflow dan kenaikan suku bunga adalah dua faktor yang sangat menentukan kinerja pasar SBN kita," kata Sri Mulyani dalam rilis APBN Kita Edisi Desember 2022, Jakarta, Selasa (20/12/2022).
"Namun dengan lingkungan begitu luar biasa, dinamikanya melonjak sehingga terjadi capital outflow lebih dari Rp102 triliun, plus kenaikan suku bunga negara maju yang ekstrem, yield SBN 10 tahun masih bisa dijaga di 6,86 persen," dia menambahkan.
Jika dibandingkan dengan yield US Treasury dengan tenor yang sama 10 tahun di level 4,9 persen, maka diakui Sri Mulyani, spread yield SBN Indonesia dengan UST menjadi kecil.