“Dari sisi ekonomi, ini pun lebih ekonomis dibandingkan harus bangun tiang. Ataupun memperbesar ruang bagi LRT," ucap Arya kepada wartawan, Jakarta, Kamis (3/8/2023).
Desain longspan LRT Jabodebek pun dinilai tidak memberikan kerugian, dilihat dari aspek waktu. Sebab, konstruksi jembatan lengkung ini tidak terlalu panjang atau 148 meter saja. Selain itu, ketiadaan pier atau tiang di tengah lengkungan juga menghemat anggaran.
"Dan itu dari sisi waktu tidaklah begitu banyak, karena toh tidak terlalu panjang longspan tersebut. Jadi dari sisi waktu tidak merugikan. Dan jika membangun tiang-tiang di tengah, maka akan jauh lebih mahal,” katanya.
Dia optimistis kereta api ringan ini memberikan manfaat optimal bagi bangsa Indonesia.