Lanjut dia, dari sisi hulunya, keluarga miskin dan yang sebelumnya sudah mendapat bantuan sosial, diberi penguatan lagi. Begitu pun para buruh juga diberi penguatan, termasuk di sisi hilir yaitu transportasi publik mendapatkan subsidi.
Terakhir, Yustinus membeberkan, dampak yang dihitung dari kenaikan harga BBM untuk kelompok miskin yakni sebesar Rp 8 triliun, sementara nilai bantuan langsung tunai (BLT) BBM sebesar Rp 24 triliun.
Pemberian bantuan ini akan terus di pantau pemerintah. kata diq, sekurang-kurangnya 4 bulan ke depan pemerintah sudah menyiapkan lagi BLT BBM untuk memperkuat daya beli masyarakat agar daya beli tidak turun.
"Untuk tahun depan juga melihat dampaknya. Kita siapkan beberapa anggaran, dan diharapkan dengan ekonomi yang semakin bergeliat income rumah tangga juga meningkat. Ini yang mudah-mudahan dapat terus kita jaga," pungkasnya.
(FRI)