“Namun, kalau dibandingkan dengan suhu di masa pra industri yaitu tahun 1850 hingga 1960 terhadap saat ini kenaikannya mencapai 1,1 derajat Celcius,” paparnya.
Padahal, kata Dwikorita, kenaikan suhu saat ini sudah mencapai 1,1 derajat Celcius. Kenaikan yang terus menerus bakal berdampak pada frekuensi cuaca ekstrem yang semakin intens sehingga memengaruhi musim tanam dan panen petani.
“Dan kami mencatat kejadian cuaca ekstrem itu frekuensinya semakin meningkat ya, jadi meningkatkan dan durasinya semakin panjang dan intensitasnya semakin tinggi. Itu baru 1,1 derajat Celcius kenaikan dibandingkan tahun 1900," pungkas dia.
(DES)