Sebelumnya, Komisi VI menyetujui usulan PMN 2023 untuk 10 BUMN senilai Rp 69,82 triliun. Perseroan terdiri dari PT PLN (Persero), ID FOOD, PT Len Industri (Persero), PT Hutama Karya (Persero), dan PT PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau Injourney.
Lalu, PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (IFG), PT KAI (Persero), Indonesia Re, Perum Damri, dan Perusahaan Umum (Perum) Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Nasional (LPPNPI) atau AirNav Indonesia.
Namun, hingga awal September 2022 lalu, Kementerian Keuangan baru menyetujui 4 BUMN yang bisa memperoleh suntikan negara pada 2023 dengan nilai sebesar Rp41,31 triliun.
Menteri BUMN Erick Thohir sebelumnya mengatakan ada 6 perseroan yang masih membutuhkan dana tambahan pada tahun ini melalui PMN. Totalnya mencapai Rp7,88 triliun untuk penyelesaian proyek strategis nasional dan dukungan keberlangsungan BUMN.
Erick mengaku terdapat gap antara usulan Penyertaan Modal Negara 2023 dengan alokasi pada nota keuangan sebesar Rp20,81 triliun