IDXChannel - Kenaikan harga minyak goreng dan telur ternyata memberikan keuntungan besar bagi pengecer dan supermarket. Apalagi, keduanya merupakan sektor yang bersentuhan lanhgsung dengan konsumen.
Kepala BPS Jabar, Dyah Anugrah Kuswardani, untuk komoditas telur ayam ras, distribusi perdagangannya dari produsen sampai ke konsumen melibatkan pelaku perdagangan yaitu distributor, sub distributor, agen, pedagang grosir, pedagang pengepul, supermarket/swalayan, dan pedagang eceran.
Sementara itu, pelaku perdagangan yang cukup mendominasi pergerakan komoditas telur ayam ras pada pola tersebut adalah distributor, supermarket/swalayan, serta pedagang eceran. Berdasarkan hasil Survei Poldis, pola distribusi perdagangan telur ayam ras di Jawa Barat tahun 2020 didominasi oleh dua jalur utama distribusi perdagangan.
"Jalur pertama yang menguasai setengah lebih produksi, telur ayam ras dari petani disalurkan ke ke distributor sebesar 55,93 persen, yang kemudian dijual kembali ke pedagang eceran. Dari pedagang eceran, telur ayam ras baru kemudian dijual ke konsumen akhir. Untuk jalur kedua lebih pendek dari jalur yang pertama, telurayam ras dari petani langsung dijual ke supermarket/swalayan sebesar 37,24 persen, baru kemudian dijual ke konsumen akhir, " kata dia.
Dari jalur itu, margin atau keuntungan pengangkutan dan peregangan (MPP) jalur pertama adalah 22,34 persen. Sedangkan jalur kedua menghasilkan MPP total yang lebih kecil, yaitu sebesar 18,57 persen dengan rantai yang lebih pendek.