Menurut Badan Energi Internasional (EIA), kedua jenis petrokimia tersebut adalah bahan baku mulai dari botol plastik hingga mesin yang menyebabkan kapasitas produksi China kini setara dengan Eropa, Jepang, hingga Korea Selatan.
Petrokimia jenis propilena (Polypropylene) dilaporkan yang mengalami peningkatan produksi paling dramatis.
Sebagai informasi, pabrik petrokimia di China mengubah gas menjadi material yang dikenal sebagai unit dehidrogenasi propana atau PDH.
Menurut IEA, produsen China sendiri memiliki kapasitas PDH global lebih dari dua kali lipat antara 2019 dan 2024.
Pabrik-pabrik kecil ini tidak memerlukan persetujuan dari Beijing untuk beroperasi, seperti halnya kilang-kilang besar.