"Surplus sepanjang Januari hingga September 2025 ini lebih ditopang oleh surplus komoditas non migas yaitu sebesar USD47,20 miliar. Sementara komoditas migas masih mengalami defisit sebesar USD13,71 miliar," tutur Pudji.
Berdasarkan data BPS, Indonesia mencatatkan surplus perdagangan dengan beberapa negara dengan tiga terbesar yakni Amerika Serikat USD13,48 miliar, India USD10,45 miliar dan Filipina USD6,54 miliar.
Sementara itu, Indonesia mengalami defisit dengan China sebesar -USD14,32 miliar, Singapura -USD3,43 miliar dan Australia -USD4,01 miliar.
Untuk neraca perdagangan kelompok nonmigas, tiga penyumbang surplus terbesar adalah Amerika Serikat USD15,70 miliar, India USD10,52 miliar dan Filipina USD6,45 miliar.
Sedangkan penyumbang defisit terdalam pada kelompok nonmigas adalah China -USD15,60 miliar, Australia -USD3,38 miliar dan Thailand -USD1,29 miliar.
(DESI ANGRIANI)