sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Survei LPEM UI: Kontribusi GOTO ke PDB RI Tembus Rp392 Triliun

Economics editor Suparjo Ramalan
06/06/2024 09:28 WIB
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) diperkirakan mampu berkontribusi sebesar Rp259,6 triliun-Rp392 triliun terhadap PDB Indonesia pada 2023.
Survei LPEM UI: Kontribusi GOTO ke PDB RI Tembus Rp392 Triliun. (Foto MNC Media)
Survei LPEM UI: Kontribusi GOTO ke PDB RI Tembus Rp392 Triliun. (Foto MNC Media)

IDXChannel - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) diperkirakan mampu berkontribusi sebesar Rp259,6 triliun-Rp392 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada 2023.

Angka itu berdasarkan laporan terbaru Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI).

Angka tersebut berasal dari nilai tambah yang dihasilkan dari aktivitas perusahaan dan mitra bisnis dalam ekosistem GOTO, yakni mitra pengemudi dan pedagang (merchant) UMKM. Hasil kajian ini juga didasarkan pada klasifikasi 17 sektor dari Badan Pusat Statistik (BPS).

Kepala LPEM FEB UI Chaikal Nuryakin menegaskan, nilai kontribusi itu tidak merefleksikan total nilai transaksi bruto atau gross transaction value (GTV) GOTO.

“GOTO memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia meskipun pertumbuhan PDB Indonesia melambat akibat perlambatan ekonomi global,” ujar Chaikal melalui keterangan pers, Kamis (6/6/2024). 

Dari kajian LPEM UI, dampak GOTO terlihat pada lima sektor penggerak PDB Indonesia di tahun lalu. Kelima sektor itu yakni ritel berupa perdagangan grosir dan eceran, perbaikan kendaraan bermotor dan sepeda motor dengan nilai Rp154,7 triliun-Rp175,4 triliun.

Kedua, manufaktur yang berasal dari dampak tidak langsung kegiatan bisnis yang dilakukan merchant GOTO, dengan estimasi nilai Rp17,4 triliun-Rp45,1 triliun.

Ketiga, teknologi informasi dan komunikasi dari bisnis GOTO sebagai platform digital, dengan perkiraan nilai Rp17,41 triliun-Rp24,56 triliun.

Keempat, kegiatan akomodasi dan makanan dan minuman dari layanan GoFood, dengan nilai Rp12,40 triliun-Rp19,68 triliun.

Kelima, transportasi dan pergudangan dari layanan on-demand dan logistik GoTo dengan estimasi nilai Rp12,43 triliun-Rp21,08 triliun. 

Berdasarkan data BPS, ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,05 persen pada 2023, lebih rendah dibandingkan capaian 2022 yang naik 5,31 persen. Hal ini sejalan dengan perkiraan akibat perlambatan ekonomi global dan aktivitas domestik yang terdampak inflasi.

Pada 2024, pemerintah optimistis ekonomi Indonesia akan tumbuh lebih tinggi yakni 5,2 persen, sedangkan selama kuartal I-2024, ekonomi Indonesia naik 5,11 persen.

(YNA)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement