Meski demikian, menurut Deni, minat warga untuk melakukan vaksinasi dengan AstraZeneca-Oxford ini (53%) relatif rendah, di bawah target minimal 70%.
Khusus pada warga Muslim, lanjutnya, survei menunjukkan ada sekitar 36% dari warga Muslim yang tahu Vaksin AstraZeneca-Oxford. Dari yang tahu, 53% pernah mendengar MUI menyatakan vaksin itu haram namun boleh digunakan.
"Dan dari yang pernah mendengar MUI menyatakan haram, yang bersedia divaksin dengan AstraZeneca-Oxford 52%, 40% tidak bersedia, dan 8% tidak menjawab," pungkasnya. (RAMA)